Bulan super atau supermoon adalah istilah yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee).
Secara spesifik, bulan super bisa merupakan bulan purnama atau bulan baru, yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer.
CNNIndonesia mengungkapkan gerhana bulan terjadi ketika bulan sejajar dengan bumi dan matahari sehingga cahaya matahari tak bisa mencapai bulan karena terhalang bumi.
Gerhana bulan total pun bisa menimbulkan efek "blood moon" atau bulan berdarah. Bulan 'berdarah' ini bisa terjadi saat bayang Bumi mulai merayap di cakra lunar, kemudian bulan 'ditelan' oleh sinar sehingga ada perubahan warna dari jingga terang menjadi merah merona.
Fenomena gabungan antara supermoon dengan gerhana bulan yang terjadi secara bersamaan ini bisa disaksikan pada 27 September mendatang. Kejadian ini berlangsung hanya lima kali sejak 1910. Setelah itu terjadi di tahun 1928, 1946, 1964, dan 1982.
Namun sayangnya, demikian Viva mengabarkan, penampilan langka itu hanya bisa disaksikan oleh warga di belahan dunia tertentu. Penampilan sempurna gerhana bulan supermoon diperkirakan terlihat di Amerika, Eropa, Afrika, Asia Barat dan wilayah Samudera Pasifik timur.
Sebelum munculnya gerhana bulan langka ini, akan muncul gerhana matahari sebagian yang diperkirakan terjadi pada 13 September. Gerhana matahari sebagian ini akan terlihat di Afrika bagian selatan.